“..Barangsiapa merendahkan orang lain, dia merendahkan dirinya sendiri. Barangsiapa menghina keburukan orang lain, dia menyembunyikan keburukan dalam dirinya..”
Kadang saya
terjerumus dalam percakapan mengenai keburukan orang lain, baik itu
teman saya ataupun yang tidak sama sekali saya kenal. Jujur saja,
dulu bagi saya membicarakan keburukan orang lain memang sesuatu yang
sangat mengasyikan. Parahnya lagi, saat kita kehabisan bahan
pembicaraan, maka kita mulai membicarakan keburukan orang lain.
Saya punya suatu
pengalaman, ini mengenai bagaimana buruknya bila kita membicarakan
orang lain. Jane (bukan nama sebenarnya), saya kenal dia dari seorang
teman gereja bernama Rose (bukan nama sebenarnya). Secara fisik Jane
bisa dikatakan sempurna, tinggi, berwajah manis, kulit eksotis, dan
punya tubuh proposional. Awalnya saya sempat mengira dia seorang
model. Dia punya pacar, Roy (bukan nama sebenarnya juga) seorang pria
tambun, tidak ganteng, lebih pendek dari Jane, tapi tentu saja
seperti pria jelek pada umumnya yang memiliki pacar cantik pasti dia
kaya raya. (Upps.. saya lagi-lagi menjelek-jelekan orang lain). Tapi
itulah kenyataanya. Jane dan Roy sudah berpacaran cukup lama, sekitar
2 atau 3 tahun. Hingga suatu hari mereka putus. Awalnya saya dan Rose
hobi membicarakan hubungan mereka, Rose selalu mengatakan bahwa Jane
tidak tulus pada Roy, Jane hanya tertarik pada kemapanannya.
Sampai-sampai Rose mengatakan, bahwa dia sampai kapanpun tidak akan
mau memiliki pacar yang hanya bermodalkan materi. Tuhan ternyata
berkehendak lain, Rose dan Roy kini berpacaran dan kabar terakhir
yang saya dengar mereka ingin menikah. Hello Rose, beruntung saya
tidak menyebutkan nama aslimu disini. Sadarkah kamu kalo kamu sedang
saya bicarakan di sini? Dan sadarkah kamu bahwa berjuta-juta orang
membaca tentang kisahmu di sini? Mungkin ada diantara teman-teman
Rose yang membicarakan dia seperti saat dia dulu membicarakan Jane.
Karma itu, biar bagaimanapun saya tidak mempercayainya terkadang
berlaku dalam kehidupan.
Anda lebih baik
tutup mulut rapat-rapat dalam beberapa hal, penting untuk melatih
agar anda tidak membicarakan mengenai keburukan orang lain. Menghina
kejelekan orang lain tidak akan membuat anda menjadi ganteng atau
cantik, menghina kemiskinan orang lain tidak akan membuat anda
menjadi kaya. Alih-alih membicarakan keburukan orang lain, ada
baiknya kita bersyukur atas apa yang kita punya. Percaya deh tidak
ada manusia yang terlahir sempurna, mereka yang buruk rupa ternyata
punya suara yang bagus, mereka yang miskin ternyata diberkahi otak
pintar. Sedangkan anda yang pintar membicarakan keburukan orang lain
menunjukkan betapa buruknya diri anda, anda menunjukkan betapa
takutnya anda akan keburukan anda yang akan diketahui oleh orang
lain. Anda sedang mencari kambing hitam. Anda
menghargai orang lain bukan untuk berharap orang lain menghargai diri
anda, tapi untuk anda menunjukkan kualitas pribadi anda sendiri. Anda
tidak akan pernah tau suatu saat nanti anda akan membutuhkan orang
yang sekarang ini anda anggap rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar