Rabu, 18 April 2012

Oh.. Sial!!



Setiap kali anda merasa hidup ini semakin berat dan tidak memiliki rasa belas kasihan, cobalah untuk melihat ke bawah dan kasihanilah mereka yang ada dibawah”

Saya John, Johnny Kurniawan. Pria sok pintar berusia 23 tahun yang suka berkeliaran di sekitar Tanah Abang, Semanggi dan Petojo. Dan saya mahasiswa abadi Unika Atmajaya. Hahaha.. Saya terlahir sebagai anak tunggal. Saya tidak terlahir di keluarga kaya raya, bahkan papa saya meninggal di saat saya berusia 6 tahun, mama bekerja keras membiayai keluarga dengan berjualan barang kebutuhan sehari hari. Dan masih banyak lagi rentetan masalah hidup yang saya rasa tidak akan cukup kalau semuanya saya tulis disini. Itu tadi tidak didramatisir,itu kenyataan yang sebenarnya, kenyataan yang sebenarnya sangat menyedihkan buat saya. Anda mungkin berkata, “bagaimana mungkin saya membaca sebuah artikel dari pria yang bahkan tidak lulus lulus kuliahnya? Dari pria yang lebih muda dari anda? Atau dari pria yang bahkan tidak memiliki kualitas hidup?” Jika anda berpikir begitu, saya senang, saya bahkan akan merasa sangat senang, berarti anda telah sadar bahwa ada orang lain di dunia ini yang ternyata mengalami hal yang lebih buruk dari anda.

Saya bukan tidak pernah mengeluh, saya nyaris mengeluh setiap hari. Saya mengeluh dengan macetnya kota Jakarta,dengan dosen yang sembarangan memberi nilai,mengeluh dengan pria kaya yang bisa menjemput kekasihnya dengan mobil pribadi,mengeluh dengan kebodohan saya yang tidak lulus lulus kuliah, tapi toh saya masih bisa menulis artikel bodoh ini dan dengan sangat bersyukur kalau kalau ada yang baca.

Saya ilustrasikan problema hidup itu begini. Anda sedang berwisata ke dubai, demi menghemat biaya anda ikut tour agent. Lalu tiba tiba saja dalam perjalanan anda mobil anda mogok dan anda terjebak di sebuah padang tandus bersama peserta rombongan tur yang lain, sialnya anda beserta rombongan tur sama sama kehabisan air. Kabar baiknya,1 km dari tempat anda sekarang berada terdapat sebuah restoran yang tentu saja disana terdapat air, Kabar buruknya persediaan air di sana terbatas. Apa yang akan anda lakukan? Berlari sejauh 1 km demi sebuah air, atau duduk menunggu bantuan datang? Sadar atau tidak keputusan apapun yang anda ambil, kata pertama yang keluar dari mulut anda pastilah “Oh.. Sial!” (itu keluhan bukan?) Tidak ada yang salah dengan mengeluh,tapi terkadang keluhan seperti batu penghalang bagi anda untuk maju. Di padang tandus anda tidak bisa berjalan tanpa menyandung batu, tendang saja batu itu dan terus melangkah. Itu yang selalu saya lakukan, tendang dan jalan terus. Tendang dan jalan terus!

Jika orang seperti saya dengan segudang masalah dalam hidup saja bisa menasihati anda dengan gaya sok disini, masa anda yang hanya memiliki sekecil problem hidup saja sudah mengeluh. Cobalah anda belajar bersyukur, berterima kasih kepada Sang Pencipta yang telah memberikan anda cobaan, saya percaya dibalik setiap cobaan selalu ada hikmah yang mendewasakan. Saya ingat sebuah film seri perang berjudul Band Of Brothers, yang menceritakan tentang kehidupan para tentara Amerika saat perang dunia ke-2 melawan Jerman. Setiap hari berperang dan melihat teman gugur tertembak di depan mata sendiri bukanlah sesuatu yang mereka bayangkan saat berada di kamp pelatihan dulu, ini masalah bagi mereka, cobaan, dan mereka mengeluh. Yah, tentara terlatih Amerika saja mengeluh saat berperang. Seperti saya katakan tadi, tidak ada yang salah dengan keluhan, selama kita bisa menendangnya dan terus berjalan.












Pepatah lama mengatakan “ Tidak masalah kalian berlari pelan, selama kalian tetap mau untuk berlari “




Tidak ada komentar:

Posting Komentar