“.. Keberanian itu bukan tanpa rasa takut. Berani itu disaat kita bisa mengalahkan rasa takut .."
Saya
selalu belajar sampai detik ini mengenai romansa dan segala sesuatu
tentang kehidupan wanita, saya bukan dewa cinta yang tau semua
seluk-beluk percintaan dan isi hati wanita. Jadi jika anda
mempercayai 100% semua tulisan ini, saya tidak sepenuhnya bertanggung
jawab. Hanya Tuhan lah satu-satunya yang boleh anda percayai
sepenuhnya.
Suatu
hari, selesai saya beribadah saya bertemu teman gereja saya, Bertrand
(nama disamarkan). Dulu kami cukup akrab, tapi karena urusan
pekerjaan, dia dipindahtugaskan ke Surabaya selama 2 tahun. Bertrand
6 tahun lebih tua dari saya, cukup mapan, dan belum menikah. Hari itu
kami menyempatkan diri untuk ngobrol di starbucks coffee,
mulai dari obrolan mengenai kuliah, teman-teman lama, pekerjaan,
hingga akhirnya percintaan. Ternyata semua orang selalu punya masalah
percintaan, walau katakanlah itu hanya sekali seumur hidup. Bertrand
tengah jatuh cinta pada seorang wanita. Wanita itu adalah teman satu
kantornya di Jakarta. Menurut saya wanita ini tidak cantik, entah apa
yang membuat Bertrand tertarik padanya. Entah apa juga yang membuat
Bertrand begitu takut mendekati wanita itu, padahal setahu saya dulu
dia termasuk orang yang supel dan pintar bergaul dengan wanita. Saya
ingat dulu Bertrand pernah mengenalkan saya seorang teman wanitanya
yang sangat cantik, yang jauh lebih cantik dari wanita idamanya tadi.
Bertrand tidak terlihat seperti pria yang takut mendekati wanita dan
punya rasa percaya diri yang luar biasa. Tapi kenapa sekarang dia
seperti ini? Saat saya menanyakan hal ini, ternyata jawaban Bertrand
sungguh di luar dugaan. Dia takut wanita itu tidak tertarik padanya
dan malah menjauhi dia saat didekati. Menurut pendapat saya, jika
Bertrand mendekati wanita itu, besar kemungkinan wanita itu akan
tertarik.
Ketakutan akan
penolakan menghantui benak seseorang dan melahap habis semua
kepercayaan dirinya, bahkan cintanya.
Ketika anda
memulai sms mengajak kenalan, anda berharap-harap cemas dia akan
membalasnya. Anda bahkan tidak tahu harus berkata apa saat dia
membalas sms anda dengan nada datar dan dingin. Anda begitu gugup
ketika pertama kali anda ingin mengajaknya kencan. Apa yang membuat
anda begitu takut mendekati wanita idaman anda saat ini?
Permasalahanya ada di benak anda. Ketika anda menganggap dia wanita
yang sangat spesial, anda tidak lagi menempatkan diri anda sejajar
dengan dia, anda menempatkan diri anda dibawah wanita itu. Ingat
prinsip ini, anda bukan prajurit dan dia bukan tuan putri, anda
adalah pangeran dari negeri sebelah. Anggap
saja dia seperti teman pria anda, yang dengan santai bisa anda sms
kapanpun dan dia tidak balas sms pun tidak jadi soal bagi anda.
Saya selalu ingat
kata-kata ini, sebelum perang anda butuh persiapan, saat berperang
anda butuh kepercayaan, saat kalah berperang anda butuh keberanian
untuk bangkit. Sebelum anda mendekati wanita idaman, anda butuh
persiapan, tampilkan diri anda yang terbaik, yang berkualitas dan
bernilai lebih, yang berbeda dari pria lain. Disaat anda mendekati
wanita idaman, anda butuh kepercayaan diri, ingat sekali lagi prinsip
bahwa anda adalah pangeran dari negeri sebelah. Anda harus percaya
bila dia menolak anda pun, anda masih bisa mendapatkan putri-putri
cantik dari kerajaan yang lain. Jika anda siap untuk mendapatkan hati
wanita incaran anda, maka anda juga harus siap bila gagal. Masih
banyak ikan di lautan bung!
Itulah alasan
kenapa saya selalu menghimbau agar jangan terburu-buru mencintai
seorang wanita, selama dia belum menjadi milik kita. Perasaan cinta
akan memberatkan langkah anda ke depannya untuk melakukan pendekatan,
segala kesalahan dan keburukan wanita incaran anda akan tertutup oleh
kabut cinta di mata anda. Dampaknya, bila nanti anda berpacaran, anda
tidak akan mendapatkan romansa yang berkualitas. Dampak lainya bila
nanti anda ditolak, sakit yang anda rasakan akan berpuluh-puluh kali
lipat. Satu-satunya wanita di dunia yang layak dan harus anda cintai
sejak awal anda bertemu adalah Orang tua anda. Ibu anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar